Hasil Kerajinan Kabupaten Tanah Laut Diminati di INACRAFT 2025

Jakarta – Ajang The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1–5 Oktober 2025 menjadi momen membanggakan bagi Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang mengusung tema “Craft, Culture, and Future” ini mempertemukan 843 pelaku UMKM dari seluruh Indonesia, termasuk sejumlah pengrajin unggulan asal Tanah Laut yang tergabung dalam Dekranasda Kabupaten Tanah Laut.
Pada edisi ke-24 ini, stand Dekranasda Tanah Laut menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi oleh pembeli, baik dari dalam maupun luar negeri. Beragam produk lokal menarik perhatian pengunjung, mulai dari kain sasirangan, tas sasirangan, sasirangan colet, sasirangan bordir, tas purun, produk kayu ulin, hingga busana siap pakai (ready to wear) dan pakaian kondangan.
Antusiasme pengunjung terlihat sejak hari pertama pameran dan mencapai puncaknya pada hari terakhir, Minggu (5/10), dengan peningkatan omzet penjualan yang signifikan.
Salah satu pengrajin asal Tanah Laut, Abdul Hayat, pemilik Haidar Sasirangan, mengaku bangga bisa membawa hasil karyanya ke ajang nasional bahkan internasional.
“Harapan kami, semoga UMKM Kabupaten Tanah Laut semakin maju, tambah bagus, dan bisa dikenal di tingkat internasional,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Tanah Laut yang terus memberikan dukungan penuh kepada para pengrajin lokal.
Menariknya, karya Haidar Sasirangan turut tampil dalam Plaza Indonesia Men’s Fashion Week 2025 pada 4 Oktober, berkolaborasi dengan desainer ternama Mel Ahyar, dan dikenakan oleh sejumlah artis serta tokoh nasional.
Sementara itu, Sekretaris Dekranasda Tanah Laut, Maya, menjelaskan bahwa sasirangan Tanah Laut kini terus berinovasi, salah satunya dengan mengembangkan teknik baru seperti sasirangan colet dan ringkel tontong pandang.
“Kami sudah melatih para pengrajin di Yogyakarta agar bisa mengombinasikan teknik tradisional dengan sistem colet, sehingga warna dan motifnya lebih hidup. Inovasi ini belum ada di kabupaten lain,” jelasnya.
Selain itu, Tanah Laut juga menampilkan motif pundang khas daerah, yang menggambarkan filosofi masyarakat Tanah Laut tentang semangat persatuan, kemajuan, dan jati diri daerah.
Tingginya minat pengunjung membuat hampir seluruh kain sasirangan dan produk unggulan Tanah Laut terjual habis sebelum penutupan.
“Hari terakhir ini sangat ramai. Setelah acara ini, produk yang tersisa akan langsung kami bawa ke pameran Trade Expo Indonesia di BSD, Tangerang,” tambah Maya.
Bahkan, sejumlah pengunjung asal Amerika Serikat juga tercatat melakukan pembelian dalam jumlah besar, membuktikan bahwa produk kriya Tanah Laut memiliki daya tarik global.
Partisipasi Kabupaten Tanah Laut dalam INACRAFT 2025 menjadi bukti nyata komitmen Bupati H. Rahmat Trianto dan Ketua Dekranasda Hj. Dian Rahmat dalam mengangkat kerajinan lokal ke panggung nasional dan internasional. (Red)