
Aktifitas Kedai Djong Kopitiam di Jalan Christopel Mihing Palangka Raya
PALANGKA RAYA– Nirena Ade Christy, salah seorang pelaku bisnis UMKM di Kota Palangka Raya mengatakan, era perkembangan digital saat ini mampu membawa angin segar bagi usaha kecil menengah yang dijalankannya.
Pemilik usaha Kedai Djong Kopitiam di Jalan Christopel Mihing Palangka Raya ini mengaku, melalui media sosial bisa memamerkan keunikan usahanya. Seperti menu kopitiam yang kental dengan cita rasa kopi khas Indonesia, atau berbagai varian kopi yang dapat memuaskan pencinta kopi.
“Tak hanya kopi, minuman non kopi dan minuman soda yang menjadi favorit pelanggan, begitupun makanan best seler, makanan berat dan ringan lainnya juga tersaji, membuat para pelanggan selalu kembali setelah melihat postingan di media sosial,” ungkap Nirena, Rabu (6/5/2025).
Tak dipungkiri lanjut dia, platform seperti Instagram dan TikTok sejauh ini sangat membantu menciptakan daya tarik visual. Begitupun layanan pesan antar seperti GoFood dan jasa kurir makanan lainnya memperluas jangkauan tanpa harus menambah biaya lebih lagi. Ulasan pelanggan di Google atau maupun di Gofood juga memberi masukan berharga untuk meningkatkan rasa dan pelayanan.
Meski begitu di balik kemudahan itu Nirena. mengaku tantangan juga muncul, dimana persaingan semakin ketat karena banyak kedai serupa bermunculan.
“Kami harus terus berinovasi agar tidak tenggelam. Selain itu jangan sampai ketergantungan pada teknologi yang bisa jadi bumerang jika aplikasi delivery down atau WiFi bermasalah, transaksi bisa terhambat. Belum lagi tuntutan pelanggan yang menginginkan segala sesuatu serba cepat, dari pemesanan hingga pengantaran,” terangnya.
Terlepas dari itu ucap Nirena, agar tetap relevan, Djong Kopitiam terus berusaha menghadirkan sesuatu yang baru, baik dalam produk, pemasaran, maupun pelayanan. Contohnya sesekali meluncurkan varian terbatas, yang dikemas khusus untuk dijual online, memperluas bisnis tak hanya di kedai tapi juga melalui e-commerce.
Sementara didunia pemasaran, wanita yang juga berstatus sebagai dosen pengajar pada Prodi Bahasa dan Sastra FKIP UPR ini mengaku aktif membuat konten kreatif. Seperti video singkat proses pembuatan bakmi atau cerita di balik hidangan nostalgia seperti nasi telor ponti khas Djong. Ia juga berkolaborasi dengan para mahasiswa dari perguruan tinggi di Palangka Raya, guna membantu memperkenalkan Djong Kopitiam ke audiens baru.
“Dari sisi pelayanan, kami mempermudah pelanggan dengan sistem pre-order via WhatsApp dan program loyalitas sederhana, seperti diskon untuk pelanggan yang sering datang,” tuturnya.
Adapun seiring semakin banyaknya transaksi yang dilakukan secara online,
maka jelas Nirena semakin penting pula menjaga keamanan data pelanggan dan bisnis. “Kami memastikan bahwa semua pembayaran digital dilakukan melalui platform terpercaya seperti OVO, QRIS, atau DANA, yang sudah memiliki sistem keamanan kuat,” lugasnya.
Begitupun data pelanggan, seperti nomor HP atau riwayat pesanan, disimpan dengan hati-hati dan hanya diakses oleh tim tertentu. “Kami juga menghindari menyimpan informasi sensitif seperti detail kartu kredit. Selain itu, tim kami dilatih untuk selalu waspada terhadap potensi kebocoran data, misalnya dengan tidak mengumbar informasi pelanggan di sembarang tempat,” bebernya.
Ditambahkan Nirena, meski usahanya masih berskala kecil, ancaman serangan siber tetap perlu diwaspadai. Untuk meminimalkan risiko, pihaknya memisahkan jaringan WiFi untuk operasional kedai dan transaksi online. Perangkat yang digunakan untuk pemesanan dan kasir selalu diperbarui sistemnya agar tidak rentan terhadap malware.
Termasuk juga data penjualan harian secara rutin dicadangkan, baik di cloud maupun penyimpanan offline, sehingga tidak hilang jika terjadi gangguan teknis. Disisi lain pihaknya membatasi akses admin hanya kepada pemilik dan staf kunci, serta mengandalkan layanan pembayaran pihak ketiga untuk menghindari penyimpanan data finansial yang tidak perlu.
“Jika suatu hari ada pelanggan yang melaporkan data mereka disalahgunakan, kami akan segera mengevaluasi sistem dan memberi penjelasan transparan untuk menjaga kepercayaan mereka,” pungkasnya. (Ark/*)