
Normalasari
PALANGKA RAYA – Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kota Palangka Raya, Normalasari mengatakan, upaya meningkatkan literasi media dan kecakapan digital menjadi tuntutan utama bagi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), di tengah arus informasi yang semakin deras.
Menurutnya, peran KIM sebagai penghubung antara pemerintah dan warga, tak lagi cukup bila tak diiringi kemampuan beradaptasi di era digital.
“KIM memegang peranan strategis sebagai salah satu pilar keterbukaan informasi publik. Dalam praktiknya, KIM menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat untuk menyebarluaskan informasi yang benar, akurat, dan bermanfaat,” ungkapnya, Jumat (11/7/2025) lalu.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi KIM kini lebih kompleks. Tak hanya soal menghimpun data, namun juga mengemas serta mendistribusikannya secara menarik, cepat, dan tetap berlandaskan etika jurnalistik.
“Perubahan pola konsumsi informasi masyarakat yang semakin bergeser ke platform digital menuntut KIM untuk melek teknologi dan literasi media. Jika tidak, KIM akan tertinggal dan masyarakat berpotensi terpapar informasi palsu atau hoaks,” lanjutnya.
Beberapa waktu lalu jelas Normalasari, anggota KIM Kota Palangka Raya telah dibekali pelatihan bagaimana menulis berita tentang informasi yang benar.
Diharapkan, dengan pelatihan tersebut dapat menghasilkan karya jurnalistik yang tak hanya layak konsumsi, tetapi juga mengangkat potensi lokal serta menjadi sumber informasi yang kredibel.
“Kami terus berkomitmen mendampingi dan mendorong KIM agar tumbuh menjadi agen literasi informasi yang adaptif di era digital. KIM harus menjadi motor penggerak masyarakat dalam melawan hoaks dan disinformasi. Ini bukan sekadar soal menulis berita, tetapi juga soal membangun ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab,” tandasnya. (Ark/*)