
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya bersama pihak terkait lainnya, saat meninjau kawasan di kota setempat yang terdampak banjir. Foto Ist
PALANGKA RAYA — Lebih dari sepekan ini sejumlah kawasan di beberapa kelurahan di Kota Palangka Raya terdampak banjir, seiring tingginya intensitas hujan yang turun.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menegaskan Pemerintah Kota Palangka Raya terus hadir langsung membantu masyarakat terdampak banjir. Salah satunya menyiapkan bantuan darurat bagi bahan makanan, pelayanan kesehatan dan pos pengungsian.
“Pemko Palangka Raya akan selalu hadir untuk masyarakat yang mengalami musibah” ungkapnya, Selasa (18/3/2025).
Sementara itu lanjut Zaini, guna menghadapi kemungkinan peningkatan risiko bencana banjir, Pemko Palangka Raya sudah melakukan koordinasi untuk membahas langkah-langkah antisipasi. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah peningkatan status siaga bencana agar penanganan dapat dilakukan lebih maksimal.
Terlebih mengacu dari informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi masih tingginya curah hujan, sehingga masyarakat diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir yang lebih luas.
“Kami sudah mendapatkan laporan dari BMKG, baik pusat maupun daerah bahwa curah hujan dalam 10 hari terakhir cukup tinggi. Sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan dan persiapan lebih lanjut,” tambahnya.
Saat ini lanjut Zaini, Pemko Palangka Raya melalui instansi terkait masih melakukan pemantauan. “Beberapa hari terakhir debit air memang sempat menurun, tapi kita tidak bisa lengah, karena jika prediksi BMKG benar, air bisa kembali naik,” bebernya.
Terlepas dari itu Wakil Wali juga mengingatkan bahwa faktor geografis Palangka Raya turut memengaruhi potensi banjir. Kota ini memiliki elevasi yang relatif rendah, sehingga aliran air dari wilayah hulu yang mengalami hujan lebat dapat dengan mudah menyebabkan genangan di area perkotaan.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemko Palangka Raya berencana memperbanyak ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan air untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Langkah ini diharap dapat menjadi solusi permanen dalam mengatasi permasalahan banjir yankerap terjadi saat musim hujan.
“Sedangkan menghadapi kondisi saat ini kami minta masyarakat tetap kuat, sabar dan selalu meningkatkan kewaspadaan,” pungkasnya. (Ark/*)